Hmm… tak ada penjelasan yang pasti dari pertanyaan tersebut, karena sebenarnya penyebab dari rasa takut ke dokter gigi itu disebabkan oleh banyak faktor.
Untuk anak-anak yang tampaknya merasa takut saat kunjungan mereka ke dokter gigi, orangtua adalah sumber terbaik bagi dokter gigi untuk mendapatkan informasi mengenai riwayat kesehatan dan kehidupan sosial sang anak, dan juga apa yang kira-kira menjadi penyebab dari perasaan takut tersebut.
Ada beberapa tipe rasa takut yang umumnya dirasakan oleh anak-anak saat ditanya mengenai pengalaman mereka saat ke dokter gigi (Pinkham, 1991). Tipe pertama yaitu rasa takut yang sebenarnya (REAL FEAR), seperti rasa takut terhadap jarum atau ketakutan tertentu yang dipicu oleh pengalaman masa lalu baik yang dialaminya sendiri maupun pengalaman orang lain yang dekat dengannya.
Kategori yang kedua adalah ketakutan yang berteori (THEORIZED FEAR / “FREUDIAN” FEAR) yaitu bahwa area mulut yang seharusnya merupakan pusat kenyamanan seseorang akan ‘terusik’ jika diinvasi oleh alat-alat dan berbagai obat kedokteran gigi yang dapat menimbulkan reaksi kecemasan yang berlebihan pada pasien.
Kategori ketiga yaitu rasa takut yang dipicu oleh hal-hal tertentu (POTENTIAL FEAR). Yang dimaksud dengan hal ini yaitu awalnya rasa takut itu tidak ada, namun ada sesuatu hal yang berpotensi memicu rasa takut tersebut muncul pada pasien. Misalnya, pasien anak menjadi takut saat melihat ruangan praktek dokter yang kurang bersih sehingga menimbulkan perasaan tidak aman dan tidak nyaman pada diri anak tersebut.
Sedangkan kategori terakhir adalah rasa takut terhadap segala sesuatu yang belum diketahui (FEAR OF THE UNKNOWN). Adalah wajar jika orang merasa cemas, khawatir, dan takut terhadap segala sesuatu yang belum mereka ketahui, seperti terhadap hal-hal yang baru bagi mereka, apakah sesuatu tersebut berbahaya atau tidak, dan sebagainya.
Jika Anda atau pun anak Anda takut pada segala sesuatu yang berhubungan dengan dokter gigi, kira-kira masuk dalam kategori yang mana ya?
Drg. Mia Gracia CCH
Dentist
Certified Clinical Hypnotherapist
Author of the book “Hypnosis in Dentistry”
penjelasannya menarik sekali Dok, karena saya termasuk salah satu yang masih trauma untuk cabut gigi lagi padahal cabut gigi trakir sudah 1,5 bulan lalu. karena pada saat pencabutan, waktu mencabut yg lama dan anastesi yang dilakukan berulang-ulang bukan saat di awal saja dan rasa sakit yang luar biasa yang belum pernah saya rasakan ketika mencabut gigi-gigi saya sebelumnya. saya harus mencabut gigi saya 1 kali lagi untuk melengkapi proses pemasangan behel. tetapi saya masih sangat trauma. mohon info terkait hypnodontia dan bagaimana prosesnya serta biayanya.
terima kasih banyak