Restorasi gigi bertujuan untuk memperbaiki gigi yang telah rusak akibat karies (penyakit gigi) dengan cara mengembalikan bentuk, fungsi, dan penampilan gigi (Harty dan Ogston, 1995).

 

Restorasi gigi dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan cara penempatan materialnya yaitu restorasi direk (langsung) dan restorasi indirek (tidak langsung). Restorasi direk memiliki keuntungan antara lain cara memanipulasi bahannya yang mudah, tidak memerlukan proses laboratorium yang lama, serta biayanya relatif lebih murah dibandingkan dengan restorasi indirek (tidak langsung). Beberapa jenis bahan restorasi direk yaitu amalgam, resin komposit, glass ionomer cement, dan glass ionomer cement modifikasi resin. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Walaupun demikian, umumnya pasien lebih memilih bahan yang unggul dalam hal estetik (sewarna dengan gigi).

 

Pada restorasi direk, dokter gigi akan membersihkan dahulu kavitas (lubang) gigi dari jaringan yang rusak akibat penyakit karies gigi, umumnya menggunakan alat bor gigi. Bor gigi hanya digunakan untuk mengambil jaringan yang rusak sehingga yang tersisa hanyalah jaringan sehat dari gigi. Prosedur ini disebut dengan istilah preparasi gigi. Setelah prosedur preparasi ini, dilanjutkan dengan memasukkan bahan tambal yang bersifat plastis (mudah dibentuk). Selanjutnya, bahan tersebut akan mengeras dan dokter gigi akan memastikan hasilnya stabil di dalam rongga mulut pasien.

 

Sedangkan restorasi indirek adalah restorasi struktur gigi yang dilakukan diluar mulut pasien. Material untuk restorasi dibuat di laboratorium dental kemudian dipasangkan pada gigi yang sudah dipreparasi (Roberson dkk., 2006) dengan menggunakan semen khusus kedokteran gigi. Restorasi indirek sering digunakan untuk gigi yang kehilangan banyak strukturnya karena dapat mengembalikan kontur, fungsi, dan penampilan dari gigi. Dapat berupa restorasi intrakoronal (inlay), ekstrakoronal (mahkota jaket), dan kombinasi intra dan ekstrakoronal (onlay atau overlay).

 

Pada restorasi indirek, dokter gigi juga melakukan preparasi pada gigi, dan kemudian melakukan pencetakan gigi. Selanjutnya, hasil cetakan gigi ini akan dibawa ke laboratorium dental, tempat dimana restorasi indirek dibuat. Pada proses ini, dibutuhkan waktu dalam proses pembuatannya, dan kemudian setelah selesai, maka dokter gigi akan menempatkannya pada gigi pasien yang telah dipreparasi sebelumnya.

 

 

Chat on Whatsapp!