“Dok, sepertinya anak saya butuh bantuan Dokter deh.
Dia akhir-akhir ini jadi pemurung… Galaww gitu deh, Dok…
Di sekolah seperti menjaga jarak dengan teman-temannya.
Di rumah, marah-marah melulu bawaannya. Galak banget sekarang, Dok !!”
“Bu, saya ini dokter gigi. Apa hubungannya sama yang lagi galaw begitu?”
“Ya itu Dok, sepertinya dia kurang pede begitu gara-gara giginya berlubang…”
“Masak gigi berlubang doang jadi begitu sih…”
Dan masuklah sang anak ke ruang praktek saya, spontan saya pun kaget…
“Yaolo Bu… ini mah bukan hanya berlubang… ini mah sudah OMPONG Buuu…”
Dan percayalah, ini kisah nyata dari salah seorang pasien muda saya, Budi (nama disamarkan), berusia 15 tahun, yang ganteng kalau dia sedang diam (saat itu). Amat sulit membuatnya tersenyum atau bahkan tertawa, karena empat gigi depan atasnya sudah hampir hilang mahkotanya, disamping masih banyak lagi gigi-gigi lainnya yang butuh pertolongan.
Budi, di usianya yang masih muda, sudah mengalami ketidaknyamanan setiap saat makan, memiliki kesulitan mengunyah, dan harus pintar-pintar memilih jenis makanan yang dapat ia kunyah seadanya. Hal itu pun pastinya berpengaruh pada organ pencernaan lainnya, serta berdampak pada nafsu makannya yang menurun.
Karena kehilangan mahkota dari gigi-gigi depan atasnya , Budi pun mengalami kesulitan saat berbicara terutama huruf-huruf tertentu (misalnya huruf ‘s’, ‘t’, dan ‘f’), membuatnya jadi malas berinteraksi dengan teman-teman karena takut menjadi bahan olok-olok temannya. Ia jadi merasa nyaman dengan bersikap apatis, pelit senyum, dan menghindari aktivitas bermain bersama teman-temannya. Kesemuanya itu hanya berawal sejak gigi-gigi depan atasnya mulai patah perlahan-lahan akibat lubang gigi yang membesar karena tidak ditangani sejak awal.
Ya.
Kesehatan rongga mulut jelas-jelas berkaitan erat dengan kualitas hidup seseorang. Pada saat kesehatan rongga mulut Anda terganggu, sebenarnya ada 3 faktor penting dalam hidup yang juga ikut terganggu.
Yang pertama adalah faktor FUNGSI, yaitu bagaimana seseorang menggunakan semua yang ada di dalam rongga mulut untuk menggigit, mengunyah, mengecap, menelan, dan juga untuk berbicara.
Kedua, faktor PSIKOLOGIS juga dapat terganggu. Faktor ini menyangkut dengan konsep diri, harga diri dan kepercayaan diri orang tersebut.
Dan yang terakhir adalah faktor SOSIAL, contohnya seperti bagaimana seseorang dapat mempresentasikan dirinya dengan berinteraksi secara aktif dengan orang lain, atau saat berbicara di depan umum.
Demikian juga pengalaman akan rasa sakit atau ketidaknyaman di dalam rongga mulut mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan seseorang (quality of life and patient’s well-being).
Nah, bagaimana dengan kesehatan rongga mulut Anda saat ini ?
Drg. Mia Gracia CCH
Dentist
Certified Clinical Hypnotherapist
Author of ‘Hypnosis in Dentistry’